Senin, 24 Oktober 2011

perempuan itu ibuku

Jika aku bisa memilih,aku tidak akan memilih siapapun karena kalian begitu berarti bagiku. Tapi jika seandainya waktu memaksaku untuk memilih,memilih masa depanku,manakah yang harus kupilih ??? Itulah pertanyaan yang berkecambuk diotakku,setiap malam aku memikirkan pilihan yang terbaik untukku. Sangat sulit bagiku untuk memilih,karena mereka adalah orang orang yang selalu memberiku yang terbaik Jika waktu bisa kuputar,aku ingin sekali kembali kemasa umurku 4 tahun,masa masa indah,tanpa pertengkaran,tanpa saling membenci,tanpa kebohongan. Semuanya penuh dengan kasih sayang dan kejujuran. Yaah,saat indah itu takakan bisa lagi kubeli,walau aku teriak sampai langit ketujuh sekalipun Aku dan adekku berusaha untuk menyambungkan kembali hubungan itu,namun apa daya ?? cinta mereka telah dihapus oleh pertengkaran dan kepalsuann,sedikit sekali peluang untuk menyatukan mereka,yang cintanya telah terhapus oleh waktu Berat rasanya untuk memilih,tapi pilihan itu harus kupilih,ahirnya aku memilih untuk melanjutkan hidupku bersama ayah. Adekku telah menentukan pilihannya bersama ibuku,tapi walau begitu aku tetap berusaha untuk menghubunginya Ayahku memang berkecukupan,lain dengan ibuku yang hanya mengandalkan gajinya sebagai penjahit dan ketring makanan,tapi tekanan yang aku rasakan dari ayahku begitu besar,lebih besar dari tekanan yang ibu berikan kepadaku,aku mencoba untuk bertahan,namun nihil. Suatu hari ia memperkenalkan aku kepada istri barunya. Hatiku sakit bukan main,ayah yang aku banggakan telah berubah menjadi seseorang yang tak kukenal,semu. Dibawah hujan turun dengan cepat,aku berlari keruma ibuku yang tidak jauh dari sana,hujan membasahi seluruh pakaianku,tapi aku tidak peduli,aku terus berlari menuju rumah ibuku Sampai sana,aku menangis,aku menceritakan perilakunya terhadapku,bagaimana ia memperlakukanku sebagai pembantu,selalu pulang diatas jam 3 malam,mencari mertabak yang ia inginkan,disaat langit sedang menangisi bumi,aku ceritakan semua apa yang ada dihatiku. Gebetanku yang menghindar setelah mengetahui latar belakangku,rasa sakit yang kutanggung saat berpisah dengan ibu dan adikku,semuanya kuceritakan. Ibuku mendengarkannya sambil berlinangan air mata,lalu ia memelukku dan berkata “semua akan indah pada waktunya,percayalah” Seakan hujan mendengarkan isi hatiku,ia mereda pada waktunya. Setelah bercermin dan mengganti bajuku,aku pulang ke rumahku,huffttt kalo mereka yang bahagia,akan mengatakan rumahnya seperti “surga” tapi rumahku jauh dari kata surga “kemana saja kamu??!”hardiknya,desebelahnya terdapat wanita yang ia perkenalkan tadi “dari rumah ibu”jawabku singkat “hei,yang akan menjadi ibumu dia”ucapnya sambil menunjukan perempuan yang berada disebelahnya “aku tidak mau memiliki ibu baru,bagiku ibuku hanya satu didunia ini,yaitu ibuku !!!!!”ucapku sinis “jangan membantah !!!”bentaknya kepadaku “AKU TIDAK PEDULI !!!!!”teriakku dan segera pergi kekamarku “JANGAN MEMBANTAH KAMU”teriaknya,aku mengabaikannya dan aku menangis,ya hanya itu yang aku lakukan untuk mengeluarkan pedih yang ada dihatiku,ahir ahir ini aku terlalu banyak menangis,ahh sudahlah untuk apa aku menangisi orang seperti mereka ??? Makan malam sudah siap,yang menyiapkannya tentu saja aku,perempuan itu hanya membuatkan kami 3 cappucino panas,dan tidak membantuku memasak sama sekali. didepan ayahku ia ramah sekali,bak seorang malaikat yang selalu bisa membuat hati ayahku senang. saat mereka asik dengan makanan mereka,pikiranku melayang layang kemasa lalu,dulu ibu selalu membantuku untuk memasak makan malam,atau tidak ia akan melucu untuk menghiburku jika aku kesal,ahh ibu… aku merindukanmu Setelah berfikir sekian lama,ahirnya aku membuat sebuah keputusan besar,yang akan merubah masa depanku : “yah,aku ingin tinggal bersama ibu”ucapku “terserah kamu aja,aku sudah punya perempuan yang akan mengurus rumah ini dan aku”ucapnya santai. Hatiku pilu mendengarnya,jadi selama ini…..????? Dengan tangisan dikelopak mata,aku mengemasi seluruh barang barangku,kubawa semua yang menurutku pantas kubawa,dan pergi… tanpa pamit kepada ayahku Tingtingting,suara bel berbunyi,saat ibuku membuka pintu,ia kaget setengah mati disana ada aku,berpakaian lusuh,basah dan menenteng tas yang cukup berat. Dengan bantuannya,akupun masuk kedalam rumah Ibu,bolehkah aku tinggal disini ??”tanyaku sambil menggigil kedinginan, “tentu saja,adekmu sangat kesepian tanpamu”jawab ibuku,yahh kupikir lebih baik seperti ini : sederhana tapi penuh dengan kasih sayang dan pengertian,darpiada kaya tapi tanpa kasih sayang. Ahh uang memang tidak dapat membeli kebahagiaan….