Sabtu, 26 November 2011

what ever what do you said :)


pagi pagi sekolahku udah ribut banget, soalnya sekolah kamu akan kedatangan murid baru 2 orang, dan sialnya semuanya bakalan masuk kelasku. kalian pasti bingung, kenapa menurutku itu sial, karena pasti kelasku bakalan ribut, dan aku gak terlalu suka sama yang namanya keributan
"slamat pagi anak anakk" ucap wali kelasku, bu rika
"pagiii buuuu"jawab kami bak anak TK
"kalian tau kan,kalian bakalan dapet temen baru???"
"tau buuuu"jawab kami lagi,aku keheranan,ini SMA atau TK sih ??
"sinta,radit diipersilahkan masuk"ucap bu rika, dan semua mata langsung memebelak melihat mereka, ya mereka adalah pasangan yang serasi , yaahh setidaknya bagi teman temanku , wanita itu bernama sinta yang memiliki kulit putih dan bersih, tubuh yang proposional, dan memiliki rambutnya sepunggung yang dibiarkannya terurai dengan bando merah menghasi kepalanya, dan tentu saja dia cantik. memasuki kelas dengan cowok yang bernama  radit yang tingginya jauh melebihi wanita disebelahnya. berantakan namun terlihat lebih cool membuat semua anak laki laki segera bersiul dan merasa beruntung diwaktu yang sama
"neng sintaaaaa duduk sini ajaaaaa"teriak dani sok sok menggunakan bahasa sunda
"gausah neng,duduk sini ajaaa"terian tono tak mau kalah
"sudah anak anak, kalian boleh duduk ditempat yang masih kosong" ucap wali kelas kami, radit segera berjalan muju bangku dibelakangku, dan jelas saja dibuntuti oleh sinta
"oke anak anak,tolong temannya dibantu" ucap bu rika "dan untuk kalian, kerjakan lks halaman 23 sampai 25 bagian satu dan dua. bu erika sediang tidak masuk hari ini, dan tolong dikerjakan dan tolong dibantu temannya" lanjutnya lalu meninggalkan kelas, otomatis mereka semua melupakan tugas yang baru diberikan dan mulai mengelilingi pasangan yang serasi tersebut

tanda istirahat dimulai,atau lebih tepatnya "bel kehidupan"
"wen,ke kantin yukk"ajak windy
"ga deh win,aku nitip aja,batagor"jawabku
"mau nyelesein tulisan ya ??"tanya windy , aku hanya tersenyum penuh arti "okedeh oke, good luck" jawabnya dan pergi meninggalkanku. aku mulai melanjutkan tulisanku, sejujurnya aku bukan penulis hebat, tapi aku ingin menjaadi penulis yang hebat, saat sedang asik menulis, tiba tiba seseorang duduk didepanku, dan hanya menatapku
"apa ??" tanyaku sambil tidak mengalihkan perhatianku pada kertas
"ahirnya ngomog juga" jawabnya
"ada apa ??" tanyaku lagi
"tidak ada, hanya ingin menyapa, namaku radit" ucapnya
"aku tau... "jawabku sambil tetap menulis
"elo ??"
"weni"jawabku singkat dan terus menulis kok ni anak ga dikerubuni fans sih ???"batinku,tapi tak terlalu kupikirkan
"wah, kamu oranya jutek ya"ucapnya
"ohh ya ?? udah tau dong ya"jawabku, mulai malas meladeni bocah ini. saat keheningan menyelimuti kami, windy masuk dan memberikan batagorku
"makasih windyy, you're my best"
"gausah gombal deh, loh radit ngapain disini ??" tanya windy heran, lalu melihat kedaerah kelasnya, kok cewek cewek pada gak mau ngerumunin nih cowok sih ?? tumben....
"mau kenalan, tapi weninya gamau" jawabnya (sok) polos
"lo udah tau nama gue kan ??  lo udah kenal gue" jawabku tak acuh
"oh.. gitu ya..."jawabnya lalu merebut batagorku yang baru kumakan setengah
 
"heh lo, itu batagor gue. balikin"ucapku kesal, semua mata yang tadinya (sok) sibuk langsung menuju sumber suara
"gue cuman mau nyicip, ehh enak ya" ucapnya santai lalu menghabiskan batagorku
"udah udah, nih wen makan aja bolu aku"ucap sinta tiba tiba, kontan semua menoleh
"gausah sin, gue udah gak terlalu lape kok" ucapku, gaenak dong masa baru masuk udah minta minta
"elo gausah sok baik deh, makan aja tuh bolu, ribet deh"ucap radit, semua orang dikelasku kaget, termasuk beberapa (banyak) orang yang kekelasku hanya untuk melihat "pasangan serasi" tersebut, yang ternyata tak seserasi yang dibayangkan
"gue bakalan nunggu dit, sampe hati lo kebuka buat gue" jawab sinta
"mimpi lo ya ?? jelas jelas gue maunya sama weni, dan lo jangan ganggu gue lagi, please"ucap radit
"APA ?"jawab weni dan sinta berbarengan
"please dit, dia jauh banget dibawah aku" bela sinta
"berisik lo ya, bawa bawa nama gue" umpat weni, radit hanya tersenyum, menikmatinya

besok, lusa, minggu ini, minggu depan, bulan ini dan bulan depan sudah kulewati. namun tetap saja, kabar itu menyebar luas, dan tak pernah padam. membuatku menjadi artis dadakan setiap harinya, dan apa yang paling menyebalkan ?? ia selalu mengupdate semuanya, seperti "hari ini aku sama weni jalan bareng dari gerbang ke kelas loh" dan semua orang berfikir "radit menjeputku kerumah dan kami pergi bareng ke kelas" pada kenyataannya ?? kamu tidak sengaja berpapasan di gerbang!!, malah ada yang sudah mengira kami pacaran, saat kutanya rumor itu mereka menjawab "radit kasih kami PJ kok kepada setiap orang yang mengakui kalian pacaran" membuatku geram setengah mati

"didiemin aja wen, kalo kamu ladenin dia malah menjadi"ucap windy saat aku mulai mencurhatkan itu semua, dan aku mengikuti kata katanya dengan mendiamkannya, dan selalu mengekori windy. walaupun artinya aku harus menulis dikantin, biarpun artinya aku harus mengorbankan waktu menulisku, aku tidak keberatan, asal dia angan ada disisiku

"good morning weni" ucapnya setiap aku memasuki kelas (terkadang, jika bertemu digerbang ia akan berteriak "good morning" sampai semua orang berniat untuk menoleh)
aku hanya melihatnya dan segera berjalan menuju bangkuku (yang untung saja) masih ada windy duduk dsebelahku
"pinjem hape doong"ucapnya manja
"kepo" jawanku jutek, dan segera menarik windy menuju kantin

bel masuk berbunyi, aku dan windy segera menuju kelasku, yah sekarang aku mulai mengasingkan diri dari teman sekelas dan merubah rutinitasku sejak radit dateng ke sekolah ini, semoga saja aku bisa tabah dalam menjalankan hari ini, esok dan seterusnya
"kok tumben ya radit mau minjem hapemu" tanya windy
"please win, aku gak mau bahas itu sekarang" jawabku
"apa dia udah tau......"
"dia gak tau, aku yakin. wanita itu pasti pintar"jawabku, keheningan menemani kami, sampai kami dikelas, malah dikejutkan oleh tatapan aneh radit, serta tatapan teman teman yang memandangi kami dengan aneh
"kok gak bilang sih kalo kamu diteror"tanyanya, suaranya tetap seperti biasa, namun dalam nadanya tersirat kekecewaan
"hape gue....."ucapku kaget, dan menyesali kebodohanku tadi pagi
"kenapa wen ??" tanyanya lagi sambil menatapku, menuntut penjelasan
"karena aku pikir, itu bukan masalahmu, dan aku tidak terganggu dengan itu"dustaku
"omong kosong, jelas jelas mereka mengirimu pesan pukul 10 malam, 12 malam, 4 pagi, dan kenapa lo gak kasih tau gue ??" tanyanya lagi, semua terdiam, menunggu kelanjutannya "gue, bisa nolong elo, karena gue emang bener bener sayang sama lo" lanjutnya "lo, mungkin emang gak peduli dengan itu, dan lo juga gak pantes dapetin semua teroran itu, gue yang milih lo, dan lo gak salah apapun" ucapnya sambil menatapku tajam, aku hanya bisa terdiam, sambil memegang tangan windy
"lo semua, gue tau ini ulah kalian, walaupun kalian ganti nomor seratus kalipun gue tau, termasuk lo juga sinta" ucapnya tajam, semua anak laki laki memandangi anak perempuan secara bergantian dan berhenti di sinta

"gue tau, gue orangnya usil, cuek, nyebelin dan banyak lagi kekuranganku, tapi aku tau, aku emang sayang sama kamu, terserah kamu mau bilang apa, tapi aku sayang kamu, ngerti gak sih ??" tanyanya frustasi

pagi ini, kelasku sudah ramai dengan adegan tersebut, dan aku menjawab perasaanya dengan pasti
"dan sampai kapanpun, aku tidak bisa mempercayaimu untuk menjaga hatiku"
dan aku berjalan menuju bangkuku dengan santai