Jumat, 21 Juni 2013

When I Was Your Man

sore ini hujan turun dikotaku, membuatku memutuskan untuk menunggu hujan disebuah cafe tak jauh dari kantorku. disana ada beberapa orang yang memesan minuman hangat. akupun memutuskan untuk melakukan hal yang sama. memesan segelas cappucino hangat.
"selamat sore, maaf jika menganggu, kami hanya ingin membawakan beberapa lagu untuk menemani anda semua yang ada disini. saya akan mulai...." ucap seorang perempuan yang tiba tiba telah berada diatas panggung kecil yang telah disediakan, disebelahnya seorang laki laki memegang gitar dan mulai memetiknya......

"Same bed, but it feels just a little bit bigger now....." dan wanita itu mulai mengawali lagu tersebut. lirik itu membawaku kesebuah ingatan, tentang perempuan itu, dan aku

"......Cause my heart breaks a little when I hear your name..." dan lirik ini benar benar membuatku menyerah untuk menjadi kuat, dan mencoba untuk menjadi lemah untuk sesaat....

".......That I should have bought you flowers and held your hand
Should have gave you all my hours when I had the chance
Take you to every party cause all you wanted to do was dance...." 


minumanku datang, dan aku tidak melakukan apapun, hanya menatap cangkir tersebut, bersama asapnya yang menghilang ditelan oleh udara. oke, aku mengatakan bahwa aku memang salah, mengabaikanmu, hanya memberimu janji dan harapan, sampai ahirnya kamu lelah dan menyerah akan "kita". aku, yang lebih mementingkan masa depan, sehingga aku lupa, bahwa masih ada masa sekarang yang harus dilewati bersamamu.

"....Caused a good strong woman like you to walk out my life
Now I never, never get to clean up the mess I made...." 


haruskah aku menangis sekarang ?? saat menerima kenyataan bahwa kamu benar benar pergi dari kehidupanku, benar benar berusaha untuk melepaskan diri dariku dan memulai semuanya dari awal lagi ?? apakah kamu telah memberiku kesempatan ?? ahh mungkin terlalu banyak sehingga kamu lelah untuk menolelirku...

aku melihat perempuan itu sekali lagi, bersamaan dengan ia melihatku. mukanya menampilkan kekagetan, namun tidak merubah suaranya yang keluar. kami hanya saling menatap, dan wanita itu tetap menyanyi

"....I hope he buys you flowers, I hope he holds your hand
Give you all his hours when he has the chance
Take you to every party cause I remember how much you loved to dance......."


"Do all the things I should have done when I was your man" gumamku mengikuti alunan musik tersebut. saat wanita itu menyelesaikan lagu pertamanya, aku memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. walaupun hujan masih mengguyur kotaku, walaupun masih ada secangkir cappucino yang siap untuk diminum, namun aku sudah tidak peduli lagi. wanita itu telah cukup menghancurkan duniaku dalam satu kedipan matanya. atau mungkin, aku yang telah menghancurkan diriku sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar