Jumat, 22 April 2011

perasaan yang selalu terpendam

Kalau anak seusiaku-16 tahun- sudah mempunyai masa lalu yang indah tentang cinta, aku tidak, lebih tepatnya menutup rapat rapat cerita itu agar semua tidak terulang, agar rasa menyakitkan itu hilang ya siapa yang mau mengalami cerita seperti ini... :

Aku Widu anak umur 14 tahun yang sangat polos, yang mengerti, dan yakin bahwa hubungan-pacaran-ada karena cinta, jadi aku tidak mengerti jika teman temannku-bahkan sahabatku, Nika- berpacaran, seminggu kemudian putus, saat kubertanya apa alasan mereka mereka menjawab : "heii kita masih muda, harus mencari yang tepat, nah kalo mau cari yang tepat, harus berpetualang kan ??"
yah sejujurnya aku tak mengerti, sampe ahirnya aku menemukan seseorang yang memikat hatiku:

Ya ia adalah nanda,anak kelas 9, pemain basket inti-bukan kapten maupun wakap- yang kulihat sedang meminum air nineralnya dengan handuk dilehernya, membuatnya menjadi cool, saat kutanya pada nika ia terkejut dan memberiku selamat : "selamat ya ahirnya kamu merasakan apa yang namanya cinta"
"ha apa maksudmu ??" tanyaku bingung
"suatu saat kamu mengerti" jawabnya sambil tersenyum, lalu ia mencarikan seluruh informasi tentang nanda, dari biodatanya, jadwalnya, sampe fotonya aku punya. Yah semua itu gara gara Nika, sampai suatu hari, saat istirahat kedua, gak ada angin gak ada ujan, nanda datang ketempetku, menyapaku dan mengajakku makan siang di resto qlass-kencan-, membuat detak jantungku tak berfungsi dengan baik, saat kuberkonsultasi dengan Nike, terlihat sedikit kekecewaan yang dapat ia sembunyikan dengan sempurna, ia mendandaniku selayaknya aku, tidak berlebihan tetapi anggun, saat makan siang-kencan-berlangsung, nanda mengucapkan kalimat "i love you' kepadaku, rasanya mau mati ditempat sangking kagetnya, saat aku bertanya : "apakah abang gak mau mengenalku lebih jauh ??" ia menjawab "gak,aku mau kamu, karena kamu, jadi otomatis aku tau semua tentang kamu" jawabnya, rasanya ingin sekali aku berteriak bahagia, namun rasanya tidak pantas, apalagi didepan cowokku-karena saat itu juga aku bilang iya-

Sebulan berlalu, semua orang mulai mengenalku-karena aku pacar nanda-, hubungan kami awalnya masih malu malu, tapi ahirnya nanda memberanikan diri, dihari ke 25 kami pacaran untuk mengajakku mengobrol, walaupun hanya sebatas "hai udah makan?", "abis ini pelajaran apa?", "ada peer ga?, udh dikerjain belum?" tapi momen itu slalu kuingat, sampai sampai Nika bosan mendengarnya, suatu hari, dihari ke 35-satu bulan lima hari-kami pacaran ia mulai menggodaku dan mengajakku jalan-ehem..kencan-saat ia mulai kehabisan gombalan akupun menerimanya

Setelah konsul dengan dr.Nika ahrinya akupun didandani olehnya lagi, kali ini aku terlihat sedikit dewasa, Nandapun sampai melihatku begitu takjub, aku merasa risih-sebenernya malu-dan langsung mengajaknya otw

Di resto itu nanda terlihat cemas, akupun bingung. Namun setiap aku bertanya "kenapa ??" ia menjawab "gak apa apa kok" sambil memperlihatkan senyumnya-yang memaksakan-, akupun binggung dan memutuskan untuk ke toilet, membiarkannya bersama Nika, tapi kejutan lain menghampiriku, aku melihat dan mendengar apa yang Nika dan Nanda bicarakan :
"nika sampe kapan aku harus bohong sama diriku sendiri ??" tanyanya
"ha bukannya abang emang cinta sama widu ??" jawab Nika berbalik bertanya, membuat Nanda frustasi
"aku gak suka Nik sama dia, akupun kasian kalo dia tau yang sebenernya, nik plis ngertiin perasaan aku, aku mau kamu yang jadi pacarku, bukan dia"

BUGG rasanya hatiku ditinju oleh petinju yang sebelumnya diiris oleh pisau yang tajam, rasanya kakiku tak dapat melangkah lagi, rupanya slama ini, Nanda gak pernah suka, apalagi cinta sama aku, aku menunggu jawaban nika sebagai keputusanku
"bang, aku gak mau bikin widu sedih, aku ngerasa aku bukan sobat yang baik buat dia, aku ingin dia bahagia" jawabnya, aku kaget, apanya yang bahagia, kalau rupanya ini adalah kebahagiaan palsu ??
"jadi kamu cuman mikirin perasaan dia ?? gimana perasaan aku Nik, ha pernah gak kamu pikirin!!" ucapnya. Cukup, semua informasi ini sudahh cukup aku harus pergi

Dengan langkah yang lambung, aku berjalan, sampai menemukan taksi, aku segera melesat kerumahku, dan minta pindah ke bandung, tanpa banyak alasan akupun pindah, dan lari dari masalah ini..

Yah sekarang aku dibandung, masih lari dari kasusku, dari masalahku, tapi intah kenapa, dikelas dua SMA ini aku malah menemui orang yang sangat menyebalkan
ia adalah zoni, anak baru pindahan jakarta, hobi banget bikin aku bete, kadang muncul siasatku untuk membunuhnya, hingga suatu saat, saat kelas kami kosong ia bertanya sesuatu yang sangat mengagetkan :
"kamu kenal Nanda dan Nika ??"
"ha?? kenapa kamu bertanya seperti itu ??" tanyaku jutek-bawaanku setiap berbincang dengannya-
"karena aku ingin kamu hidup tenang, dan aku ingin banget ngebobol hati kamu, sumpah ngbobol hati kamu lebih sulit daripada ngebobol bank" jawabnya, lalu ia pergi, aku melongo, "ha apa maksudnya ?? ia menyatakan cinta atau apa ??", tapi saat kata kata cinta naik kepermukaan, aku langsung membuangnya, bagaikan sampah

Seminggu berlalu, dan seminggu itupula lah zoni gak masuk, dan seminggu itulah aku KANGEN padanya. Entah apa yang aku rindukan, mungkin aku ang terbiasa diam, menjadi sering sewot karena dijailin sama zoni ?? ha ?? bukannya harusnya ia senang katena gak ada zoni ?? Ahirnya karena gak ada kerjaan aku membuka buku yang diberikan oleh zoni-dan belum desentuh lagi sejak menemukannya ditumpukan buku-

Aku kaget melihatnya, isi buku itu adalah harapan penyesalan yang dibuat nanda dan nika untukku aku membaca halaman demi halamannya, dan tak sanggup lagi kumembacanya saat membaca halaman sebelum terahir

Widu.. maafin aku, jika kamu liat pertengkaran pas di resto itu. Sumpah, aku gak bisa ngapa ngapain gara gara kamu pergi tanpa ngasih kabar
Widu.. maafin aku kalo aku terlalu jahat buat kamu, karena aku nagsih harapan palsu untuk kamu, jujur aku buat itu bukan ingin kamu sakit hati, tapi aku ingin kamu bahagia atas nama cinta
Widu.. maafin aku kalo aku suka sama nanda, maaf du maaf banget, aku gak tau kenapa, tapi aku gak bisa nerima dia, karena dia masih pacar kamu, lagian aku gak bisa pacaran sama dia karena dia first love kamu, yang gak mungkin aku usik
Plis widu.. aku mohon maafin aku, aku tau aku salah, aku tau seribu kata maaf gak bakal ada efeknya, tapi plis banget, aku berat banget jalanin ini semua, sangat berat bagiku, apalagi ini tentang hati, aku mohon, buatlah semua ini menjadi ringan..

sahabatmu yang selalu setia menunggumu
nika

suara tangisanku menguat,saat membaca halaman terahirnya

aku buat ini, karena aku pingin kamu bebas layaknya remaja lain, tanpa maksud apapun...

yang menjailimu
zoni

Kini aku mengerti maksud kalimat zoni kemaren, yang langsung kubuang kayak sampah, rupanya kupungut dan kupajang diotakku, ya aku harus ketemu nika, dan memutukan nanda, agar mereka jadian. Ada sedikit rasa sakit-lebih ttepatnya cemburu-, dan aku ingin sekali bertemu zoni-tanpa mempunyai maksud apapun-

Pagi pagi sekali aku segera membawa mobil viosku membelah subuh menuju jakarta, dengan cepat aku mencari rumah nika yang-untungnya-belum pindah, ia segera memelukku,dan berkata
"maafin aku wid"
"iya aku maafin" ucapku,iya tersenyum
"Aku sangat rindu padamu wid" jawabnya dan segera memelukku. Aku balas memeluknya dengan canggung
"Bagaimana perasaanmu terhadap Nando?"
"Aku telah melupakannya, mengapa kita membahas ini?" Tanya Nika heran
"Jangan, jika rasa itu masih ada. Jadian sama dia" jawabku lirih, matanya membulat
"apa ??"
"pacaran sama nanda"ucapku, menahan rasa cemburu yang luar biasa menguasai hatiku, karena ternyata hatiku masih memilih Nanda, ya hanya NANDA seorang, sehingga aku jadi tertutup
"Tidam bisa bagaimana......" belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya aku memeluknya
"Apakah kau serius??" tanyanya, aku mengangguk dengan menekan cemburuku, aku tau bagaimanapun aku memikat Nanda, Nikalah yang ada dihatinya
"sekarang telfon nanda dan bilang kamu cinta dia" ucapku
"hubunganmu.....??" tanyanya,lagi lagi aku tersenyum-hambar-
"gak usap pusing pusing, tenang aja" jawabku, ia bingung ,tapi aku abaikan, akupun pamit dan menjalankan mobilku menuju rumah nanda, apa reaksi yang kuterima gak sesuai dengan harapanku..:

"ngapain kesini ?? mau bikin hidupku ruwet ??" tanyanya jutek, aku kaget abis, dan menjawab
"aku ingin kita putus dan kamu jadian sama nika, kamu bilang iya, kita selesai"jawabku sambil menunduk,menahan air mataku yang melihat Nanda jauh lebih tampan
Keheningab meliputi kami, sampai ia mengatakan
"iya..." jawabnya canggung
"oke, semua berahir" jawabku dan langsung menaiki mobilku tanpa melihatnya, dan menuju taman komplek itu

Yah sekarang tinggal aku yang harus menahannya lagi, menahan rasa sakit yang dulu sempat ia pendam, rasa sakit yang ingin mencuat, tapi selalu kutahan, rasanya ingin sekali ia berbicara pada seseorang yang bisa mendengarkanku, sebagai orang yang diposisiku, bukan orang yang menyalahkanku

Saat itu semua keinginanku memaksa keluar, seseorang datang dan berdiri didepanku, tanpa kutoleh aku menangis, aku mengeluarkan tekanan yang aku terima, rasa di dalam hatiku yang dari dulu ingin sekali keluar, dengan kangan kanannya yang bebas ia membalas pelukanku, hangat, nyaman, bagaikan penopang baru dalam hidupku, bisa membangkitkan semangatku, saat kulihat rupanya ia adalah Nanda, seseorang yang tak pernah kusangka
"udah nangisnya ??" tanyanya lembut aku mengangguk sambil menuduk
"aku memang cinta sama Nika, tapi kalo kamu nangis, rasanya gak tega" jawabnya
"bang boleh aku peluk abang lagi, kalo memang ini yang terahir ??" tanyaku takut, dan Nanda mengangguk, akupun memeluknya, merasakan betapa hangatnya dan betapa nyamanyan pelukannya, tanpa sadar aku tersenyum

Dan tanpa disadar, seseorang yang menyuruh nanda bertemu dengannya, memeluknya, membuatnya tersenyum berada tidak jauh dari sana,dan berkata
"semoga kamu selalu bahagia ya widu, walaupun bukan aku yang bikin kamu bahagia, tapi aku bakalan berusaha bikin senyum kamu ada tiap saat" sebelum ia meninggalkan tempatnya, ia melihat wajah terahir malaikatnya itu, dan pergi menahan perasaannya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar